Webinar dan Workshop Penelitian Siswa SMPT Al Qudwah: Melahirkan Peneliti Muda
Sabtu (29/05) siswa kelas 7 dan kelas 8 SMPT Al-Qudwah
mengikuti webinar dan workshop yang digelar selama 3 jam dari pukul 09.00 s.d
12.00 WIB. Webinar dan workshop ini diisi oleh pemateri yang berpengalaman dan
sudah mempuni di bidangnya. Pemateri pertama, Kak Gilang, merupakan Peneliti
Litbang Mahkamah Agung. Pemateri ke dua, Kak Zahwa Devara Presiden Rumah KIR
Indonesia, penerima beasiswa unggulan Kemendikbud, dan peraih juara di bidang
penelitian nasional dan internasional. Pemateri ke tiga, Bayu Setyawan, faunder
Rumah KIR Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Sekolah SMPT Al-Qudwah Siti Maryam, S.P. beliau mengungkapkan tujuan digelarnya webinar dan workshop ini adalah untuk melahirkan peneliti-peneliti muda di lingkungan sekolah. Juga tercapainya jangka pendek dan jangka panjang. Persiapan siswa mengikuti perlombaan tingkat nasional dan internasional dan juga untuk menanamkan jiwa kritis, rasa ingin tahu, dan kreativitas pada siswa.
Materi pertama disampaikan oleh kak Gilang bahwa meneliti diawali
dengan sebuah pertanyaan besar. Peneliti harus memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi terhadap sesuatu, baik dari hal yang kecil maupun yang besar. Dengan
rasa ingin tahu tersebut, akan muncul kepedulian, daya pikir, kreativitas, dan
inovasi.
Pemateri ke dua, Zahwa Devara yang merupakan mahasiswa teknik
industri UGM ini membagikan pengalamannya selama aktif di KIR (Kelompok Ilmiah
Remaja) sejak sekolah hingga sekarang. Ia memberikan motivasi kepada siswa
bahwa menjadi peneliti justru diawali sejak remaja. Rasa keingintahuan
anak-anak muda digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat terutama dengan kondisi
di lingkungan sekitar, hal itu bisa dijadikan sebagai penelitian. Sikap
komitmen, rasa ingin tahu yang tinggi, tekun, dan want to learn adalah modal
jadi seorang peneliti.
Setelah siswa mendapatkan materi, Kak Bayu dari rumah KIR
Indonesia mengadakan kuis menggunakan aplikasi Kahoot untuk mengasah kemampuan,
daya pikir, dan keinginantahuan siswa mengenai sesuatu hal yang bersifat umum.
Siswa sangat antusias dengan kuis yang dipimpin oleh Kak
Bayu. Anak-anak turut aktif merespon setiap pertanyaan kuis dan alasan dari
semua yang diajukan pemateri. Para siswa juga diberikan apresiasi atas
pertanyaan-pertanyaan yang juga diciptakan siswa sebagai modal awal dalam
meneliti.
Webinar ditutup oleh Kak Gilang, ia menyampaikan,
"Penelitian berangkat dari hal-hal yang sederhana." Ia mengajak siswa
untuk mempertanyakan ulang setiap hal yang siswa lihat, dengar, dan alami.
Penelitian juga berawal dari pertanyaan yang logis yang berkaitan dengan
kehidupan siswa di lingkungan sekitar. Dengan sebuah pertanyaan, akan ada
dorongan untuk mencari tahu, kemudian akan tercipta solusi dan inovasi.
Komentar