Sanlat Ramadhan SMPT Al-Qudwah Hadirkan Siswa Yang Mandiri
PORTAL AL-QUDWAH- Sebagaimana rutinitas yang biasa dilakukan di Bulan Ramadhan yaitu pesantren kilat. Kali ini program pesantren kilat digawangi oleh Tim BPI. Siswa-siswa yang mengikuti pesantren kilat dimulai sore hari dengan sholat asar, Jumat 22 Maret Pkl. 15.00 hingga Sabtu 23 Maret Pkl. 06.00 WIB. kemudian mendengarkan taujih dari Ustadz Ivan yang bercerita tentang Nabi Sam’un, sebagai asal muasal adanya malam seribu bulan (lailatul qodar).
“Mulai
dari Pkl. 15.00 WIB, siswa siswa registrasi di mushola putra dan putri secara
terpisah sekaligus shalat asar berjamaah. Dilanjutkan taujih oleh Ustadz Ivan
di Lapangan depan Gedung Andalusia,” kata panitia. Tema yang diangkat Ustadz
Ivan tentang Nabi Sam’un ada kaitannya dengan asal muasal adanya malam seribu
bulan (lailatul qodar) yang bertempat di Palestina. “Seiring dengan waktu Ramadhan
berburu lailatul qodar dan kisruh di Palestina, materi ini sangat tepat
disampaikan,” kata Ustadz Ivan.
Usai
taujih, siswa-siswa berkreasi membuat takjil untuk dipresentasikan di depan
juri. Masing-masing kelompok BPI menyetorkan produk olahannya kepada panitia
untuk dilakukan penilaian. Siswa yang masuk kategori 3 besar akan diberi hadiah
oleh pihak sekolah. Berbagai macam sajian takjil yang disuguhkan, mulai dari es
kuwut, es duren, es buah dan jelly, es teh, sirop ABC, pisang goreng, pye
kering, olahan dari kurma, dan masih banyak yang lainnya.
Ketika
adzan magrib berkumandang tibalah waktunya buka puasa bersama. Semuanya riang
gembira menyambut buka puasa. “Alhamdulillah sudah buka puasa,” kata salah
seorang dari siswa.
Setelah
selesai makan, semuanya bergegas untuk sholat magrib berjamaah, tilawah, sholat
isya, shalat tarawih dan witir diakhiri dengan dzikir. “Usai shalat tarawih,
para siswi pulang ke rumahnya masing-masing. Khusus untuk putra menginap di
sekolah, ada pula yang I’tikaf di Mesjid Agung Rangkasbitung bersama Pembina
BPInya,” ujar salahsatu panitia.
“Kegiatan
mabit sendiri bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui
ibadah-ibadah wajib dan sunnah yang lebih ditingkatkan lagi dari biasanya.
Biasanya usai tarawih dan witir pulang ke rumah, disini siswa-siswa dituntut
untuk tilawah lebih banyak dari biasanya. Shalat malam dilakukan bersama-sama,
dzikir, makan sahur bersama-sama,” kata Panitia Pesantren Ramadhan dalam
penjelasannya.
Menurut
panitia, mabit ini juga bertujuan untuk melatih kemandirian dan kedisiplinan.
Siswa-siswa di rumahnya biasanya segala sesuatu disiapkan oleh orang tuanya,
tapi ketika mabit semuanya harus mempersiapkan mandiri. Mulai dari menyiapkan
makanan hingga membersihkan lingkungan sekitarnya. (Helli)
Komentar