Namanya Muhammad Faris Ibrahim, Angkatan ke - 3 Di SMA Terpadu alqudwah, sekaligus santri di Alqudwah Boarding School. Pondok pesantren yang berada di dalam area edu cluster Sekolah Terpadu Alqudwah Lebak Banten. Yayasan Islam Qudwatul Ummah. Mahasiswa di salah satu kampus terkenal di Mesir yaitu Al- Azhar University.

Waktu sekolah di Al- Qudwah, Saya paling senang pelajaran Sirah Nabawiyyah.

Waktu itu saya sedang membaca tentang perang Khandaq, saat Rasulullah ﷺ dengan gagahnya membelah sebuah batu raksasa lalu memperlihatkan pada para sahabatnya betapa luasnya dunia yang membentang di hadapannya.

Membaca kisah itu menyadarkan saya akan sesuatu: rasanya setiap kita memang selalu punya batu raksasa yang menghalangi kita‒ menengok luasnya dunia di luar sana.

Dunia di mana terdapat sungai Nil yang panjangnya berkali- kali lipat sungai Ciujung.

Dunia di mana terpancang seribu menara, yang umurnya ratusan tahun lebih tua dari menara masjid Cempa yang jadi logo di seragam kita.

Di sela sujud saya di antara pilar- pilar masjid al- Azhar, kini yang bisa saya lakukan hanya menyelipkan do’a:

“Mudah- mudahan Allah ﷻ senantiasa memberkahi al- Qudwah karena telah membantu saya membelah batu raksasa.”