BPI Insight. Tuliskan Saja! Jangan Terlalu Banyak Bertanya

BPI Insight

Menuju 30 Tahun Al Qudwah

Salah satu hal yang bisa di inside out kan adalah pengalaman. Seperti kata pepatah, belajarlah dari pengalaman. Pengalaman atau sejarah masa lalu merupakan hadiah Allah swt kepada manusia agar dia bisa belajar dari kesalahan dan melanjutkan kebaikan.

Sedang ramai parenting membicarakan tentang inner child, luka pengasuhan dst. Itu memang ada tapi tak perlu dibesar besarkan. Karena sebetulnya cara orang tua kita mendidik kita saat kecil adalah salah satu referensi yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran, manakala kita mendidik anak anak kita hari ini. Bahkan saat orang tua kita dahulu mendidik dengan cara yang buruk sekalipun, bukankah kita menjadi faham bahwa cara buruk yang dilakukan orang tua kita dahulu menjadikan kita memahami bahwa cara itu tidaklah tepat, lalu kita memperbaikinya untuk anak anak kita selanjutnya.

Perjalanan 30 tahun Al Qudwah bukanlah waktu yang sebentar, pasti banyak pengalaman-pengalaman berharga yang di laluinya. Lalu dengan keyakinan, kesadaran dan hati yang bersih, Al Qudwah di 25 tahunnya mengokohkan jati dirinya sebagai lembaga yang menjalankan tugas utamanya yaitu Tarbiyah, Dakwah dan Khidmah.

Tiga kata itu kita meyakini bukaan sekedar jargon, atau sekedar bergaya gayaan. Tapi ketiganya adalah nafas utama untuk bergerak, ruh utama yang sarat makna. Hakikatnya ketiganyalah yang wajib kita laksanakan selain itu sebenarnya Sunnah. 

Sungguh bukan kebetulan DNA Al Qudwah itu juga sejatinya menjadi teknis/cara/ metode mencapai  tujuan manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. 

Allah menyampaikan bahwa tujuan penciptaan manusia itu paling tidak ada tiga hal, yaitu Allah ciptakan manusia untuk menghamba pada Allah SWT, meenjadikannya sebagai Khalifah Fil Ardhi, dan menginstall fitrah untuk menjalankan fungsi Hamba dan Khalifah. (Hamba, Khalifah, Fitrah

{ وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ }

[Surat Adz-Dzariyat: 56]

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah (menghamba) kepada-Ku.

{ وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ }

[Surat Al-Baqarah: 30]

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi."Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

{ فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفٗاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ }

[Surat Ar-Rum: 30]

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

Inilah tujuan penciptaan manusia, maka begitulah juga seharusnya tujuan pendidikan. Bukankah kerja dakwah itu tujuannya adalah mengajak manusia menuju Allah swt, menyerahkan dirinya untuk menjadi hamba.

{ وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلٗا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ }

[Surat Fushilat: 33]

Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan rasul-nya mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?"

Maka itulah tujuan utama dari Al Qudwah, mengajak seluruh peserta didiknya agar menghamba pada Allah bukan yang lain, bukan menghamba pada gelar, bukan menghamba pada pangkatnya, jabatannya bukan menghamba pada yang lain.

Sungguh Kekuatan imanlah yang menjadikan ruh itu memanusiakan manusia, bukan pada kecerdasan otaknya semata, bukan pula pada bakatnya. Sungguh otak tidak lebih dari sekedar menyimpan informasi, tanpa iman, ilmu yang dipelajari tidak akan memberi manfaat sedikitpun, dia hanya sekedar menjadi tumpukan file informasi. Sedangkan bakat hanya sekedar tools untuk memudahkan pekerjaannya. Bahkan saking uniknya manusia, Allah sebenarnya tidak menginstal bakat itu hanya satu, tapi banyak, seiring usia akan ada bakat bakat yang lain muncul.

Anak yang mengenal Allah akan mudah mengenal dirinya. Tidak ada istilah salah jurusan manakala anak memahami bahwa keberadaannya di suatu kampus/pekerjaan adalah jalan yang Allah berikan untuk menghamba/ mengabdi padaNya. 

Ingat bahwa sekolah itu bukan tempat memanen, sekolah bukan tempat memetik hasil, jangan tergiur dengan keberhasilan dan kesuksesan semu.  Sekolah apalagi di usia 0-15 tahun adalah masa menanam. Fokuslah menanamkan iman anak anak kita, fokuslah anak merasakan benar benar sebagai hamba Allah. 

Bagi para guru Al Qudwah, Dakwah adalah sebaik baik perkataan "ahsanu qaoulan" yang mendekatkan anak pada penciptaNya.


Komentar
Kirim Komentar

Berapakah Hasil Penjumalah 8+1

Download Aplikasi

ElearningQu
Belajar jadi lebih mudah!

1

Download Aplikasi ElearningQu

Download aplikasi ElearningQu melalui Play Store.

2

Belajar Jadi Lebih Mudah

Gunakan aplikasi ElearningQu untuk pembelajaran online di lingkungan Sekolah Terpadu Al-Qudwah

Berlangganan Berita di AlQudwah.Id

Jika Anda ingin berlangganan berita dari website AlQudwah.Id, silahkan isikan alamat email anda. Kami akan menginformasikan saat ada berita terbaru.

Alamat Email Anda