PORTAL AL-QUDWAH- SMPT Al-Qudwah memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kenang Kerisalahan Nabi Muhammad SAW.  Senin, 20 Februari 2023 di Aula Granada.

Isra Mi'raj merupakan momentum setiap kita untuk terus senantiasa mengevaluasi kualitas ibadah kepada Allah SWT. 

Kegiatan yang di hadiri, kepala sekolah, Siti Maryam, SP, civitas SMP Terpadu Al-Qudwah juga menghadirkan Ustadz Imron Iskandar, S.Pd.I sebagai penceramah pada kegiatan tersebut

Perjalanan Nabi Muhammad Saw., menggungakan Buroq Dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqso disebut dengan Isra’, sedangkan perjalanan dari Masjidil Aqso ke Sidratul Muntaha disebut dengan Mi’raj", ungkap Siti Maryam, SP kepala sekolah SMP Terpadu Al-Qudwah.

"Peristiwa ini terjadi Ketika Nabi Muhammad sedang dirundung kesedihan yang mendalam setelah ditinggal wafat oleh dua orang yang sangat berperan dalam dakwahnya, yaitu istrinya (Khodijah) dan pamannya (Abu Tahlib)”, tambahnya 

Dari Masjidil Harom tidak langsung ke Sidratul Muntaha, tetapi mampir dulu ke Palestina, karena pintu langit ada disana, Masjidil Aqso. Dari sini, langsung pergi ke langit pertama. Dalam perjalanan ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad Saw., bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. 

Di langit pertama, Nabi Muhammad Saw., bertemu dengan Nabi Adam a.s Di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa a.s dan Nabi Yahya. Di langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf a.s.

Sementara dalam ceramahnya ustadz Imron. Di langit keempat bertemu dengan Nabi Idris. Di langit kelima bertemu dengan Nabi Harun a.s. di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa a.s. Di langit ke tujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s dan akhirnya menuju Sidratul Muntaha bertemu langsung dengan Allah Swt.

Sesampainya di Sidratul Muntaha, Allah berdialog langsung dengan Nabi Muhammad Saw. Allah memerintahkannya untuk melaksanakan shalat. Awalnya, Nabi Muhammad dan ummatnya diperintahkan untuk melaksanakan shalat 50 kali sehari semalam. 

Namun, Nabi Muhammad khawatir hambanya merasa keberatan dalam melaksanakan itu, negosiasi dengan Allah dan disepakati bahwa shalat terdapat 5 waktu jumlahnya 17 rakaat sehai semalam. Shalat adalah perintah langsung yang disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad Saw, tanpa perantara. 

Shalat merupakan obat bagi Nabi Muhammad untuk melupakan kesedihan yang dialaminya setelah ditinggal wafat orang terkasihnya. Oleh-oleh yang Nabi Muhammad bawa dari Sidratul Muntaha diantanya shalat. Dengan shalat dan dzikir, Nabi Muhammad Saw., bisa fokus mengingat Allah dan melupakan kesedihannya.***